Presiden Amerika Serikat ke-34
Dwight D. Eisenhower photo portrait.
29 Mei 1959
------------
Dwight
David Eisenhower, terlahir David Dwight Eisenhower (lahir di Denison, Texas, 14
Oktober 1890 – meninggal di Washington, D.C., 28 Maret 1969 pada umur 78
tahun), atau juga dikenal dengan nama panggilan "Ike", tentara dan
politikus Amerika. Ia menjabat Presiden Amerika Serikat ke-34 (1953–1961). Pada
Perang Dunia II, ia adalah Panglima Tertinggi Sekutu di Eropa dengan pangkat
Jenderal Angkatan Darat . Pada 3 Januari 1959, ia meresmikan penetapan Alaska
sebagai negara bagian yang ke-49 yang merupakan wilayah terluas di Amerika.
Eisenhower adalah satu-satunya presiden yang pernah berdinas dalam Perang Dunia
I maupun Perang Dunia II.
Perjalanan
karier
Dwight
D. Eisenhower dilahirkan di Denison, negara bagian Texas, pada
14 Oktober 1890
.
Sebelum
menjadi Presiden Amerika ke-34, Dwight Eisenhower telah mempunyai karier yang
mengesankan dalam bidang kemiliteran. Ia mahir sekali dalam menjalankan
tugasnya sebagai anggota staf, dan ia menjalankan tugas di bawah tiga Jenderal,
antara lain Jenderal Douglas McArthur. Setelah Jepang menyerang Teluk Mutiara
di Hawaii, pada Desember 1940.
-----------
Kepala
Staf Amerika Jendral George Marshall, mengangkat Dwight Eisenhower menjadi
Kepala Bagian Perencanaan Perang Staf Umum Departemen Perang Amerika, dan
kemudian menjadi Pembantu Kepala Staf. Tak lama sesudah itu ia naik pangkat
menjadi Mayor Jenderal. Pada November 1942 sebagai Letnan Jenderal, Dwight
Eisenhower memimpin pendaratan tentara sekutu di Afrika Utara. Pada 1944 ia
diangkat menjadi Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu yang menyerbu Perancis.
Penyerbuan itu akhirnya menghasilkan penyerahan Jerman pada 8 Mei 1945.
Masa
Kepresidenan
Sesudah
perang, Dwight Eisenhower berturut-turut menjadi Kepala Staf Angkatan Darat
Amerika, Presiden Universitas Columbia di New York, dan Panglima Tertinggi
pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO, di Paris. Pada saat itu,
baik Partai Demokrat maupun Partai Republik membujuknya supaya bersedia menjadi
calon Presiden masing masing. Akhirnya ia terpilih menjadi Presiden dengan
perbedaan suara yang banyak sekali.
Dengan
berunding berdasarkan kekuatan militer Presiden Dwight Eisenhower berusaha
meredakan ketegangan akibat perang dingin. la antara lain berhasil mengadakan
penghentian tembak menembak sepanjang perbatasan Korea Selatan, dan menutup
perjanjian perdamaian yang menjadikan Austria sebuah negara netral.
Maha Komandan pada tanggal 5 Juni 1945
di Berlin: Bernard Montgomery, Dwight D. Eisenhower, Georgy Zhukov dan Jean de
Lattre de Tassigny.
--------------
Presiden
Dwight Eisenhower, yang dua kali berturut-turut menjadi presiden sampai 1960,
menyebutkan dirinya seorang moderat.
la
berpegang pada sistem pasar bebas.
Menentang
pengawasan pemerintah atas harga-harga barang-barang dan kenaikan gaji.
Mencegah
keterlibatan pemerintah dalam pertentangan antara kaum buruh dan pihak majikan.
Mendorong
program-program peluru kendali dan melanjutkan bantuan luar negeri.
Dalam
awal masa pemerintahannya, Mahkamah Agung Amerika Serikat memerintahkan
desegregasi sekolah di seluruh Amerika.
-------------------
Untuk
menjamin agar sekolah-sekolah di kota Little Rock di negara bagian Arkansas
taat pada keputusan sebuah mahkamah federal untuk mengadakan desegregasi,
Presiden Dwight Eisenhower mengirim pasukan tentara ke kota tersebut. la juga
memerintahkan desegregasi dijalankan sepenuhnya di kalangan angkatan bersenjata
Amerika. Ia berkata“ Di Amerika Serikat tidak boleh ada warga negara kelas dua”
Presiden Dwight Eisenhower memusatkan perhatiannya pada usaha memelihara
perdamaian dunia; Ia mengadakan program rakyat ke rakyat yang mengajurkan agar
rakyat biasa dari semua negara saling bertemu dan berbicara untuk memupuk
saling pengertian dan persahabatan. Dari program ini timbullah program hubungan
persaudaraan antara kota-kota Amerika dan kota-kota negara-negara lain. Kini
lebih dari 100 kota Amerika mempunyai hubungan semacam itu dengan kota-kota di
seluruh dunia. Program ini dinamakan sister city. Presiden Eisenhower dengan
gembira menyaksikan perkembangan programnya "atom untuk perdamaian."
Dalam program itu, Amerika menyumbangkan uranium kepada negara-negara
berkembang demi kesejahteraan manusia. Pada 1964, Indonesia mendapat bantuan
sebanyak $ 350.000 sebagai sumbangan untuk pembangunan reaktor atom di Bandung.
--------
Setelah
masa kepresidenan
Sebelum
meninggalkan Gedung Putih pada Januari 1961, Presiden Eisenhower menganjurkan
agar kekuatan militer Amerika tetap dipelihara, tetapi juga memperingatkan
bahwa pengeluaran anggaran belanja yang sangat besar dan terus menerus untuk
keperluan militer dapat membahayakan cara hidup rakyat Amerika. Dalam kata
perpisahannya ia berdoa semoga semua bangsa di dunia ini hidup bersama dalam
damai, berdasarkan rasa kasih sayang dan saling menghargai antara sesama
manusia. Eisenhower meninggal dunia akibat serangan jantung pada 28 Maret 1969
di Washington, D.C.. Ia meninggalkan isterinya dan seorang putera yang kala itu
sedang bertugas sebagai Duta Besar Amerika untuk Belgia.
Penandatanganan Eisenhower dari HR7786,
1 Juni 1954, upacara ini berubah Hari Gencatan Senjata ke Hari Veteran. Alvin
J. King, Wayne Richards, Arthur J. Connell, John T. Nation, Edward Rees,
Richard L. Trombla, Howard W. Watts.
-----------
Senior Sekutu komandan merayakan di
Rheims lama setelah Jenderal Eisenhower telah ditangani misi Jerman yang baru
saja menandatangani dokumen menyerah tanpa syarat. Hadir adalah (kiri ke
kanan): General Ivan Susloparov (Uni Soviet), Letnan Jenderal Frederick E.
Morgan (British Army), Letnan Jenderal Walter Bedell Smith (US Army), Kapten
Kay Summersby (US Army) (dikaburkan), Harry C Jagal (US Navy)., Jenderal
Angkatan Darat Dwight D. Eisenhower (US Army), Marsekal Arthur Tedder (Royal
Air Force). 7 May 1945
----------------------
Duduk adalah (dari kiri ke kanan) Gens.
William H. Simpson, George S. Patton, Carl A. Spaatz, Dwight D. Eisenhower,
Omar Bradley, Courtney H. Hodges, dan Leonard T. Gerow;
berdiri adalah (dari kiri ke kanan)
Gens. Ralph F. Stearley, Hoyt Vandenberg, Walter Bedell Smith, Otto P. Weyland,
dan Richard E. Nugent.
-------------
Referensi
Buku
Presiden - Presiden Amerika Serikat, diterbitkan oleh Dinas Penerangan dan
Kebudayaan Amerika Serikat, Jakarta (2003)